Tampilkan postingan dengan label terapi fotodinamik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label terapi fotodinamik. Tampilkan semua postingan

Jumat, 17 Oktober 2008

PAPILLOMA PITA SUARA


Postingan gambar kali ini menunjukkan papilloma laring yaitu terbentuknya massa tumor yang terkait dengan infeksi human papilloma virus.
Jumlah manusia terinfeksi virus ini sangat besar,namun tidak semuanya akan mengalami pembentukan tumor. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam hal kekebalan tubuh masing-masing.
Sebagian kecil papilloma berubah menjadi kanker ganas.
Pengobatan berupa obat anti virus dan atau anti-kanker dibantu dengan pembedahan pita suara dengan bantuan laser dan mikroskop bedah,terapi fotodinamik,radioterapi dan imunoterapi merupakan bagian dari modalitas pengobatan yang ada.
Vaksinasi merupakan upaya pencegahan timbulnya penyakit ini.

Sabtu, 29 Maret 2008

TERAPI FOTODINAMIK PADA KANKER



L. S. Handikin*


Pendahuluan

Terapi Fotodinamik (Photodynamic Therapy,disingkat PDT) adalah suatu pendekatan yang memberikan harapan baru bagi usaha penyembuhan penderita kanker. Aplikasi PDT bersifat minimal invasif dan mengurangi penderitaan pasien akibat efek samping yang mungkin terjadi pada pengobatan kanker.

Prinsip dasar pengobatan PDT berdasarkan pada reaksi kimia (photochemical atau non thermal effect) yang terjadi pada sel kanker yang mendapat penyinaran laser (baca: foton) setelah sebelumnya diberikan bahan kimia (obat) yang disebut photosensitizer (fotosensitizer).

Fotosensitizer

Fotosensitizer adalah bahan kimia yang akan diaktifkan oleh laser dan merusak sel kanker. Bahan kimia ini akan bereaksi dengan foton (unit energi laser) dan bersama oksigen akan mengakibatkan kematian (apoptosis=kematian aktif dan nekrosis=kematian pasif) sel kanker secara selektif tanpa merusak sel normal.

Fotosensitizer biasanya diberikan dalam bentuk larutan yang disuntikkan pada pembuluh darah balik (intravena) yang selanjutnya akan menempatkan molekul fotosensitizer pada sel kanker. Konsentrasi molekul fotosensitizer pada sel tumor ini akan lebih tinggi dibandingkan sel normal sehingga terdapat kepadatan molekul fotosensitizer yang tinggi pada sel tumor.

Setelah interval waktu tertentu, tiba saatnya untuk penyinaran (iluminasi) atau pengaktifan fotosensitizer dengan laser (lihat gambar). Interval waktu penyuntikan dan penyinaran tergantung pada fotosensitizer yang dipilih (misalnya hematoporphyrin derivative=HPD atau mTHPC =meta tetra hydroxy phenyl chlorine). Kemudian akan dilakukan tahap kedua pengobatan berupa penyinaran laser melalui kabel serat- optic (fiber-optic).

Sumber Daya Laser

Sumber daya laser dihasilkan dari mesin pembangkit laser dengan media pembangkit semikonduktor dan daya pasok energi rendah yang bisa diatur/adjustable (dalam ukuran 100 mW - 1 W) dan timing control yang bisa dipilih untuk mendapatkan dosis laser sesuai dengan kebutuhan. Dosis energi laser yang diperlukan diprogram melalui komputer yang terpasang pada mesin pembangkit laser.

Mekanisme kerja

Selain sifat toksik langsung pada sel kanker melalui kerusakan mitokondria sel (yang merupakan motor penghasil tenaga sel), sitoplasma, dan dinding sel, teknik PDT mengakibatkan kerusakan pembuluh darah yang memasok darah untuk pertumbuhan sel kanker (vascular shutdown). Hal ini mengakibatkan sel kanker kehilangan pasokan energi untuk pertumbuhan dan selanjutnya akan terjadi pengecilan massa (regresi) dan kematian tumor. Ahli bedah akan mendapat kemudahan untuk melakukan tindakan operasi karena massa tumor telah mengecil. Keuntungan lain yang didapatkan dari PDT, yaitu meningkatnya status kekebalan penderita terhadap kanker yang dideritanya dengan membaiknya parameter immunologik.

PDT bisa digabungkan dengan modalitas pengobatan lain untuk penyakit kanker seperti pembedahan, cryotherapy (bedah beku), kemoterapi, radioterapi, imunoterapi, terapi biologik, dan sebagainya serta dapat dilakukan berulang-ulang tanpa menimbulkan akibat samping yang membahayakan penderita.

Efek samping

Efek samping yang terjadi yaitu rasa nyeri setempat yang disebabkan oleh nekrosis (kematian) jaringan tumor yang diatasi dengan obat pereda rasa nyeri. Kepekaan berlebihan terhadap cahaya, baik cahaya lampu maupun cahaya matahari (langsung) diatasi dengan mengatur pencahayaan pada ruang tindakan dan perawatan serta perlindungan penderita terhadap paparan sinar. Hati-hati pada tumor yang menempel/invasif pada pembuluh darah besar karena risiko perdarahan.

Keterbatasan

PDT memiliki keterbatasan yaitu hanya sesuai bila diaplikasikan pada tumor padat di permukaan (misalnya kulit atau selaput lendir) dan/atau tumor yang letaknya bisa diakses dengan fiberoptik (melalui endoskop) yang menghantarkan foton. Tumor relatif memiliki kedalaman terbatas (kurang dari 1 cm) bila berada pada saluran-saluran (intraluminal). Untuk tumor yang terletak di luar saluran (ekstraluminal) lebih cocok dengan modalitas lain, seperti cryo-surgery (bedah beku).

Kesimpulan

PDT bukan merupakan jawaban yang menuntaskan masalah pengobatan penyakit kanker, namun penguasaan teknik ini akan menambah kompetensi dan kemampuan masyarakat kedokteran dalam penanganan penderita penyakit kanker.

* Dokter ahli THT

Ketua Ikatan Kedokteran Laser Indonesia (IKLASI)

Kamis, 24 Januari 2008

BERSATU MENANGGULANGI KANKER


Salah satu penyakit yang paling ditakuti adalah penyakit kanker.
Penyakit ini bisa mengenaik siapa saja dan menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan bagi penderita dan keluarganya, menurunkan kualitas hidup penderitanya, mempengaruhi kondisi psikologis ,sosial dan ekonomis keluarga.
Ada terdengar pernyataan bahwa penyakit ini lebih banyak diperbincangkan daripada diobati dan disembuhkan.Deteksi dini adalah salah satu kunci sukses pengobatan.
Professor saya yang pernah saya tanya pada saat mengikuti pelatihan deteksi dini kanker di Jepang (1974)menyatakan bahwa kanker adalah salah satu cara orang untuk meninggal.
Sebagian dari puluhan ribu dokter Indonesia memiliki keahlian dalam menangani penyakit ini,namun masih diperlukan lebih banyak dokter yang mau melakukan penelitian dan mendidik dokter-dokter muda untuk menjadi ahli dalam penanganan penyakit ini.
Masyarakat luas dan pemerintah perlu bekerjasama menangani penyakit ini dengan memberikan dukungan dan menyusun kebijaksanaan yang memberikan kemudahan bagi tenaga kesehatan dan sumber daya terkait daalam bidang penidikan,penelitian dan pelayanan .Sumber daya yang ada harus dimanfaatkan se-efisien dan se-efektif mungkin.
Gambar menunjukkan penulis bersama Dr.Zhengping Liu (Fuda Cancer Hospital)di RS Gading Pluit.
Salah satu modalitas pengobatan kanker yang dikembangkan yaitu Photodinamic Therapy (Terapi Fotodinamik)untuk kanker menggunakan laser tenaga rendah dan obat(bahan kimia) yang disebut fotosensitizer .
Obat yang disuntikkan lewat pembuluh darah balik (intravena) atau diberikan secara topikal pada lesi superfisial akan diserap dan disimpan lebih lama pada sel kanker dibanding sel normal.
Dengan demikian diperlukan interval waktu untuk tindakan penyinaran.Penyinaran dengan laser dosis rendah ini bersama oksigen menghasilkan proses fotokimiawi secara selektif dan hanya akan merusak sel/jaringan kanker , tidak mempengaruhi sel normal.
Kemungkinan efek fotosensitisasi kulit yang terjadi pada pasca pengobatan dicegah dengan cara menghindari paparan sinar langsung pada pasien.
Teknik pengobatan fotodinamik ini telah diakui dunia internasional dan berkembang pesat berkat penelitian para ahli di pusat- pusat penelitian di seluruh dunia dan dapat diintegrasikan dengan modalitas lain dalam penanggulangan kanker.

Sabtu, 17 November 2007

BAKMI JAVA MENGOBATI KELAPARAN DI NEVADA


Beberapa tahun yang lalu saya mengikuti pelatihan terapi fotodinamik di Nevada.Masalah yang selalu terjadi pada setiap kali bepergian keluar negeri yaitu menu makanan barat yang tidak cocok dengan perut saya.Maklum perut orang Melayu (baca Jawa) selalu merindukan nasi dan sayur lodeh,tahu atau tempe dan semacamnya.

Tidak disangka saya ketemu bakmi Jawa di tempat yang sangat terhormat di hotel berbintang lima,tulisan dalam brosur menu hotel menyebutkan Javanese noodle.
Maka bakmi Jawa inilah yang mengobati kelaparan saya selama mengikuti kursus di negara Paman Sam.



Jumat, 16 November 2007

TERAPI FOTODINAMIK PADA TUMOR GANAS LEHER DAN KEPALA *

L.S.Handikin,SpTHT
R.S.Pelni,Jakarta(lshandik@gmail.com)

Abstrak

Terapi fotodinamik(Photodynamic Therapy) dewasa ini merupakan modalitas baru pengobatan tumor ganas dan lesi pra-kanker daerah leher dan kepala.
Prinsip dasar pengobatan yakni menggunakan zat kimia yang disebut fotosensitizer yang akan diretensi secara selektif pada daerah tumor dan diaktifkan oleh foton sinar laser.
Interaksi foton dengan sel tumor berakibat kerusakan lethal berupa fragmentasi DNA dan terhambatnya sistesis DNA tumor.Berbagai penelitian menunjukkan kerusakan di tingkat membran sel dan mitokondria yang dibuktikan dengan studi mikroskop elektron yang terjadi beberapa menit setelah pemberian PDT.
Pengamatan selanjutnya menunjukkan kerusakan struktur mikrotubuli sehingga menghambat mitosis atau pertumbuhan sel tumor,efek imunomodulasi dan efek vakuler berupa hambatan aliran darah dan atau kerusakan kapiler.
Dewasa ini terapi fotodinamik dilakukan pada tumor ganas daerah leher dan kepala dikaitkan dengan karakteristik modalitas yng bersifat invasif minimal dan selektif pada tumor tanpa merusak jaringan sehat disekitarnya.
Akan dibahas sumber kepustakaan mengenai hasil PDT termasuk kelebihan,hambatan dan efek samping yang terjadi.

*Makalah ini disajikan pada KONAS XII Perhati,27-30 Oktober,1999,Hotel Patra Jasa,Semarang