Sabtu, 29 Maret 2008

TERAPI FOTODINAMIK PADA KANKER



L. S. Handikin*


Pendahuluan

Terapi Fotodinamik (Photodynamic Therapy,disingkat PDT) adalah suatu pendekatan yang memberikan harapan baru bagi usaha penyembuhan penderita kanker. Aplikasi PDT bersifat minimal invasif dan mengurangi penderitaan pasien akibat efek samping yang mungkin terjadi pada pengobatan kanker.

Prinsip dasar pengobatan PDT berdasarkan pada reaksi kimia (photochemical atau non thermal effect) yang terjadi pada sel kanker yang mendapat penyinaran laser (baca: foton) setelah sebelumnya diberikan bahan kimia (obat) yang disebut photosensitizer (fotosensitizer).

Fotosensitizer

Fotosensitizer adalah bahan kimia yang akan diaktifkan oleh laser dan merusak sel kanker. Bahan kimia ini akan bereaksi dengan foton (unit energi laser) dan bersama oksigen akan mengakibatkan kematian (apoptosis=kematian aktif dan nekrosis=kematian pasif) sel kanker secara selektif tanpa merusak sel normal.

Fotosensitizer biasanya diberikan dalam bentuk larutan yang disuntikkan pada pembuluh darah balik (intravena) yang selanjutnya akan menempatkan molekul fotosensitizer pada sel kanker. Konsentrasi molekul fotosensitizer pada sel tumor ini akan lebih tinggi dibandingkan sel normal sehingga terdapat kepadatan molekul fotosensitizer yang tinggi pada sel tumor.

Setelah interval waktu tertentu, tiba saatnya untuk penyinaran (iluminasi) atau pengaktifan fotosensitizer dengan laser (lihat gambar). Interval waktu penyuntikan dan penyinaran tergantung pada fotosensitizer yang dipilih (misalnya hematoporphyrin derivative=HPD atau mTHPC =meta tetra hydroxy phenyl chlorine). Kemudian akan dilakukan tahap kedua pengobatan berupa penyinaran laser melalui kabel serat- optic (fiber-optic).

Sumber Daya Laser

Sumber daya laser dihasilkan dari mesin pembangkit laser dengan media pembangkit semikonduktor dan daya pasok energi rendah yang bisa diatur/adjustable (dalam ukuran 100 mW - 1 W) dan timing control yang bisa dipilih untuk mendapatkan dosis laser sesuai dengan kebutuhan. Dosis energi laser yang diperlukan diprogram melalui komputer yang terpasang pada mesin pembangkit laser.

Mekanisme kerja

Selain sifat toksik langsung pada sel kanker melalui kerusakan mitokondria sel (yang merupakan motor penghasil tenaga sel), sitoplasma, dan dinding sel, teknik PDT mengakibatkan kerusakan pembuluh darah yang memasok darah untuk pertumbuhan sel kanker (vascular shutdown). Hal ini mengakibatkan sel kanker kehilangan pasokan energi untuk pertumbuhan dan selanjutnya akan terjadi pengecilan massa (regresi) dan kematian tumor. Ahli bedah akan mendapat kemudahan untuk melakukan tindakan operasi karena massa tumor telah mengecil. Keuntungan lain yang didapatkan dari PDT, yaitu meningkatnya status kekebalan penderita terhadap kanker yang dideritanya dengan membaiknya parameter immunologik.

PDT bisa digabungkan dengan modalitas pengobatan lain untuk penyakit kanker seperti pembedahan, cryotherapy (bedah beku), kemoterapi, radioterapi, imunoterapi, terapi biologik, dan sebagainya serta dapat dilakukan berulang-ulang tanpa menimbulkan akibat samping yang membahayakan penderita.

Efek samping

Efek samping yang terjadi yaitu rasa nyeri setempat yang disebabkan oleh nekrosis (kematian) jaringan tumor yang diatasi dengan obat pereda rasa nyeri. Kepekaan berlebihan terhadap cahaya, baik cahaya lampu maupun cahaya matahari (langsung) diatasi dengan mengatur pencahayaan pada ruang tindakan dan perawatan serta perlindungan penderita terhadap paparan sinar. Hati-hati pada tumor yang menempel/invasif pada pembuluh darah besar karena risiko perdarahan.

Keterbatasan

PDT memiliki keterbatasan yaitu hanya sesuai bila diaplikasikan pada tumor padat di permukaan (misalnya kulit atau selaput lendir) dan/atau tumor yang letaknya bisa diakses dengan fiberoptik (melalui endoskop) yang menghantarkan foton. Tumor relatif memiliki kedalaman terbatas (kurang dari 1 cm) bila berada pada saluran-saluran (intraluminal). Untuk tumor yang terletak di luar saluran (ekstraluminal) lebih cocok dengan modalitas lain, seperti cryo-surgery (bedah beku).

Kesimpulan

PDT bukan merupakan jawaban yang menuntaskan masalah pengobatan penyakit kanker, namun penguasaan teknik ini akan menambah kompetensi dan kemampuan masyarakat kedokteran dalam penanganan penderita penyakit kanker.

* Dokter ahli THT

Ketua Ikatan Kedokteran Laser Indonesia (IKLASI)

Kamis, 27 Maret 2008

ELEKTRO-AKUPUNKTUR MENGATASI EFEK SAMPING PENGOBATAN KANKER

Teknik akupunktur(jarum,listrik,magnet) memperbaiki kualitas hidup pasien yang menjalani pengobatan kanker dengan kemoterapi lokal,regional atau sistemik,pembedahan , radioterapi dsb.nya .Rasa nyeri berkurang karena meningkatnya endorfin,rasa mual atau muntah yang dapat berakibat gangguan elektrolit berkurang.
Teknik akupunktur diberikan sebelum,selama atau sesudah

Kamis, 20 Maret 2008

MASSA TUMOR MENCAIR PASCA PDT


Pasca PDT tumor mencair seperti yang nampak pada aspirat dalam semprit(lihat gambar), 48 jam pasca iluminasi tumor dengan laser.
Sitologi pada cairan tidak menunjukkan adanya sel ganas karena sel ganas secara selektif telah mengalami kematian(apoptosis).

Selasa, 18 Maret 2008

PROSEDUR DEBULKING METASTASIS TUMOR




Prosedur debulking massa tumor baik tumor primer maupun tumor metastasis pada kelenjar getah bening leher dapat dilakukan dengan teknik PDT.Teknik penyinarannya sendiri merupakan kombinasi antara penyinaran intra-kaviter dan interstitial dengan dosis enerji fleksibel sesuai dengan kebutuhan untuk mereduksi volume tumor yang ada.Dengan teknik imajing dapat diketahui besar perluasan tumor primer dan/atau tumor metastasis.Kontrol imajing juga merupakan alat untuk mengetahui kinerja adan efektivitas PDT.
Gambar menunjukkan teknik interstitial PDT untuk mereduksi tumor metastasis pada leher penderita kanker nasofaring.

Minggu, 16 Maret 2008

PDT KANKER NASOFARING


PDT KANKER NASOFARING

PDT(Photodynamic Therapy) pada kanker nasofaring baik untuk tujuan kuratif maupun paliatif dilakukan untuk mengontrol tumor ganas yang tersembunyi di rongga nasofaring.
Pengobatan dilakukan dalam 2 tahap.Pertama diberikan intravena obat fotosensitizer HPD(Hematoporphyrine Derivative) dilanjutkan dengan penyinaran tumor menggunakan laser tenaga rendah.

Kamis, 06 Maret 2008

WORKSHOP DAN SEMINAR NASIONAL APLIKASI FOTONIKA 2008

Workshop dan Seminar Nasional Aplikasi Fotonika 2008
(SNAF-08)
dengan tema

Pengembangan Fotonika untuk Menunjang Kemandirian Teknologi

akan diselenggarakan di

Surabaya , 24-25 April 2008.


Tujuan

-meningkatkan partisipasi para akademisi,pakar dan praktisi industri untuk berperan aktif dalam usaha pemberian arah,kebijakan serta strategi dalam pengembangan bidang Fotonika di Indonesia.

-menggalang sinergi antara perguruan tinggi,lembaga penelitian dan dunia industri untuk memajukan bidang Fotonika dan aplikasinya untuk menunjang kemandirian teknologi

Penyelenggara seminar dan workshop :

JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER(ITS)

Tema seminar

PENGEMBANGAN FOTONIKA UNTUK MENUNJANG KEMANDIRIAN TEKNOLOGI

Bidang penerapan teknologi fotonika:
-industri(desain,metrologi industri,monitoring dan pengendalian proses fabrikasi,pemastian kualitas produksi)
-medik(koreksi daya penglihatan mata,bedah laser,laser untuk kecantikan,sistem diagnostik,endoskopi,photodynamic therapy(PDT)
-teknologi komunikasi dan informasi optik(sistem komunikasi optik,serat optik,pemrosesan informasi optik)
-militer(sensor infra merah,sistem pemandu persenjataan,deteksi dan penyapu ranjau,sistem navigasi)
-entertainment(large scale LED video display,seni holografi,laser-light show,laser-beam effect)
-R&D dan Pendidikan(inovasi dan pengembangan penelitian,sinergi penelitian,industri dan dunia pendidikan,inovasi metoda pengajaran fotonika)

Pembicara seminar:

-Dr.Ir.Masbah Rotuanta Tagore Siregar,APU(LIPI)
-P.T.Telkom Indonesia,Tbk
-P.T.Pura Barutama,Kudus
-Dr.L.S.Handikin,SpTHT(Ketua IKLASI-Ikatan Kedokteran Laser Indonesia)
-Kalangan industri(dalam confirmasi)

Pelaksanaan Seminar:

Hari,tanggal :Jumat,25 April 2008
Jam :08.00-16.00 WIB
Tempat :Ruang Auditorium Pasca Sarjana, Kampus ITSSukolilo,Surabaya

Pelaksanaan Workshop:

Hari,tanggal :Kemis,24 April 2008
Jam :08.00-16.00 WIB
Tempat :Ruang Auditorium Pasca Sarjana,Kampus ITS Sukolilo,Surabaya

Materi workshop:

Prinsip pembangkitan laser dan laser safety
Serat optik:prinsip dan potensi aplikasinya
Interaksi cahaya dengan jaringan biologik:prinsip,aplikasi,aspek safety
Aplikasi fotonika di bidang kedokteran
Aplikasi fotonika di bidang industri

STEERING COMMITTEE

Ketua :Dr.Ir.Sekartedjo,MSc
Anggota:Prof.Dr.Ir.Andrianto Handojo,n.i(TF-ITB)
Prof.Dr.Sar Sardy,MSc(OEAL-UI)
Dr.Ir.Endang Juliastuti,MSc(TF-ITB)
Dr.(Eng).Dhany Arifianto,ST,M.Eng
Dr.Yono Hadi Pramono,M.Eng(FI-ITS)
Ir.Heru Setijono,M.Sc(TF-ITS)

ORGANIZING COMMITTEE

Ketua :Dr.rer.nat.Ir.Aulia M.T.Nasution,M.Sc
Sekretaris:Deddy Ardiansyah,ST
Bendahara: Ir.Apriani Kusumawardhani,MSc

INFORMASI

Panitia SNAF-2008
Laboratorium Rekayasa Fotonika
Jurusan Teknik Fisika
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Tel. : 031-5947i88
Fax. : o31-5923626
E-mail : snaf-08@ep.its.ac.id

Rabu, 05 Maret 2008

POST- RADIATION DERMATITIS (2)


Post- radiation dermatitis is an adverse effect of radiotherapy in cancer treatment.The other possible effect is fibrosis of the adjacent tissue of the cancer itself.Mouth dryness h is due to the effect of the radiation to the salivary glands.This will make problems in swallowing in these cases of radiotherapy in head and neck cancer.
However,low power laser will be umbrella to these problems.Look at these pictures of skin lesions due to adverse effects of radiotherapy (ionizing radiation).
Scanner technology of laser therapy is the answer for the problems.
One of the advances in radiotherapy is local therapy (brachytherapy).Use of the radiosensitizing agent will increase the outcome of ionizing radiation.
The non- ionizing radiation in photodynamic therapy(PDT) using a photosensitizer will selectively look for the cancer cells while normal one will remain intact.In the near future PDT will be featuring on the stage of sequential therapy hand in a hand together with other modalities in cancer management.
cancer mangement.

Sabtu, 01 Maret 2008

PUSAT KANKER RS GADING PLUIT


Penyakit kanker adalah salah satu penyakit yang ditakuti masyarakat luas.Dampak yang ditimbulkannya akan sangat membebani penderita dan keluarganya.Hal ini bisa menimbulkan gejala fobia(cancer phobia) pada sebagian anggota masyarakat.Sebaliknya diagnosis ,pengobatan dan perawatan bagi penderitanya masih perlu perhatian tidak saja dari kalangan profesional namun juga dari para pengambil keputusan dan masyarakat luas.Masyarakat diharapkan bersikap rasional menghadapi penyakit ini dan mengharapkan peran tenaga ahli peneliti, pendidik dan praktisi /profesional dapat lebih ditingkatkan.Penyakit kanker menjadi masalah bersama bukan saja bagi masyarakat kita dalam taraf nasional, namun juga bagi masyarakat international atau global.

Dalam rangka menjawab permintaan dari masyarakat luas tersebut,sebuah rumah sakit swasta di Jakarta menghimpun potensi para ahli dan mendirikan sebuah Pusat Kanker (Cancer Center).