Senin, 21 September 2009

TEKNOLOGI ENDOSKOP SERAT LENTUR


Endoskop serat lentur atau fiberscope merupakan teknologi pendukung teknik invasif minimal pada pembedahan baik melalui saluran tubuh alamiah maupun saluran yang sengaja dibuat pada jaringan padat.,Yang terakhir ini disebut juga teknik interstitial.Gas argon dialirkan untuk membawa elektron yang akan bekerja sebagai koagulator jaringan.Pada sisi lain cahaya monokromatik tenaga rendah dialirkan dalam ukuran relatif singkat dan unit enerji terkecil yang disebut foton akan diserap oleh sel yang terkondisi patologis .Kemampuan ini dilipat gandakan oleh adanya zat yang disebut sebagai fotosensitizer. yang secara selektif diserap lebih banyak oleh sel dan jaringan yang sakit.,dibandingkan jaringan yang sehat atau normal.
Pemeliharaan endoskop serat lentur atau fiberscope memerlukan perhatian dan ketelitian tinggi agar serat kaca yang menyusunnya tidak patah atau rusak karena penggunaan yang salah atau akibat jejas atau trauma,misalnya tergigit.

Jumat, 18 September 2009

MENGOBATI ANOSMIA DENGAN LASER


Seorang pria berumur 45 tahun datang kepada saya dengan keluhan penciumannya hilang sejak kira-kira 4 bulan.Seperti biasanya pemeriksaan klinis THT tidak ditemukan kelainan,termasuk pemeriksaan dengan menggunakan spekulum hidung untuk melihat bagian depan hidung.Namun pada pemeriksaan endoskopi dengan menggunakan fiberscope(serat lentur) ditemukan polip hidung seperti terlihat pada gambar yang ditampilkan disini.CT Scan menunjukkan gambaran polip berasal atau terkait dengan poliposis sinus ethmoidalis anterior.Pertumbuhan polip inilah yang mengakibatkan gangguan penciuman pada pasien ini.Usaha pengangkatan polip secara mekanik dengan tang atau memotong polip dengan senar masih menyisakan kemungkinan residif atau kambuh,suatu keadaan yang tidak diharapkan dokter dan lebih- lebih pasien.Namun bagaimana menyembuhkan atau mengembalikan daya penciuman pasien ini adalah suatu tantangan.Ternyata pasien kembali mendapatkan daya penciumannya karena laser CO2 memiliki efek ablasi superfisial terhadap jaringan polip dan efek biostimulasi dan imunomodulasi pada syaraf penciuman.