ARGON BEAM COAGULATOR:DARI A SAMPAI Z

Lokasi foto:Kamar Bedah R.S.Pluit

Bagi ahli bedah,perdarahan merupakan penyulit yang harus dihadapi dalam setiap tindakan bedah.
Ketrampilan sebagai ahli bedah merupakan modal utama dalam mencegah perdarahan,yang dilandasi oleh pengetahuan mengenai anatomi dan teknik bedah.
Kemajuan dalam teknologi telah sangat membantu para ahli bedah sehingga prosedur pembedahan dewasa ini didominasi oleh teknik bedah yang bersifat minimal invasif,seringkali disebut sebagai keyhole surgery(bedah lubang kunci).
Salah satu kemajuan teknologi ditampilkan dalam bentuk alat bantu bedah yang disebut argon beamcoagulator.
Populasi alat bantu bedah ini makin hari makin meningkat karena nilai tambah alat ini yang menonjol adalah mengurangi perdarahan pada lapangan operasi,pembedahan menjadi lebih cepat,pembengkakan pasca bedah minimal dan penyembuhan luka bedah lebih cepat.
Banyak para ahli bedah estetik tertarik dengan alat ini karena selain efisien dan efektif,beaya investasi alat ini relatif rendah.
Gambar postingan kali ini menunjukkan penggunaan alat Argon Beam Coagulator oleh penulis blog ini untuk pembedahan bidang THT -Kepala dan Leher.

DECUBITUS ULCER,KONDISI SETELAH SEBULAN TERAPI LASER

Masih ingat pada kasus decubitus ulcer yang diposting pada tanggal 31 Mei2008?
Inilah kondisi luka sebulan setelah terapi laser.
Nampak jaringan granulasi berusaha menutup kembali luka.Demikian pula jaringan sekitar luka nampak lebih sehat.Semoga diikuti dengan pertumbuhan epitel kulit yang akan menutupi luka.Mari kita berdoa untuk kesembuhan anak ini.

MENGANTUK KARENA ENDORFIN

Seorang kolega penderita diabetes dan stroke tertidur selama pengobatan laser.
Ia memilih pengobatan dalam posisi duduk ,karena dalam posisi tidur tungkai kirinya merasa nyeri luar biasa.
Yang terjadi selama pengobatan yaitu penderita ini tertidur,hal ini terjadi karena pemberian laser meningkatan pembentukan endorfin.
Endorfin adalah sejenis morfin yang dibentuk oleh badan pasien sendiri untuk mengatasi rasa nyeri.
Seorang pasien lain menyatakan bayangan benang kehitaman pada matanya menghilang sebelum proses pengobatan selesai.
Rupanya di tubuh kita tersedia berbagai bahan kimia yang bisa dirakit menjadi obat generik untuk mengatasi berbagai macam kondisi medis.

PDT TUMOR COLLI:4x24 JAM

Untuk menilai hasil PDT bisa dilihat gambar diatas berturut-turut:

Gambar 1.

Gambar tumor saat penyinaran laser pertama (setelah 2x24 jam sebelumnya disuntikkan HPD)

Gambar 2.

Gambar tumor 2x24 jam pasca penyinaran pertama,dilanjutkan dengan booster (penyinaran tambahan)

Gambar 3.

Gambar tumor 4x24 jam pasca penyinaran pertama ( 2x24 jam pasca penyinaran booster).

PDT TUMOR COLLI:ILUMINASI KEDUA

Masih ingat demam malam minggu?
Postingan ini adalah kelanjutan dari postingan sebelumnya menyangkut masalah PDT pada pasien tumor leher.
Saat kontrol Senin 16 Juni 2008 tumor mulai melunak karena efek sitotoksik dan trombosis pembuluh darah yang memberi makan kepada massa tumor.
Diputuskan untuk memberi tambahan dosis iluminasi (BOOSTER)laser dengan teknik interstitial menggunakan 3 laser fibres sekaligus pada massa tumor.
Gambar atas menunjukkan kondisi tumor pasca iluminasi pertama dan gambar bawah menunjukkan proses iluminasi kedua.(Senin,16 Juni 2008).
Evaluasi hasil pengobatan telah dilaporkan pada konferensi staf penanggulangan kanker terpadu ,RS Gading Pluit, Selasa,17 Juni 2008.

SATURDAY NIGHT FEVER &PDT

Judul postingan kali ini agak aneh,apa hubungannya judul sebuah film(Saturday Night Fever) dengan kelompok kerja PDT( Photodynamic Therapy)?
Saturday Night Fever memang benar ada, yaitu terkait gejala demam pada pasien unkdengan nown primary cancer dengan metastasis tumor pada leher.
Kasus ini telah diputuskan untuk menjalani PDT melalui pembahasan kasus pada konferensi tim kanker terpadu di RS Gading Pluit.
Upaya perbaikan kondisi pasien segera dilakukan diantaranya dengan perbaikan kadar hemoglobin melalui transfusi darah.
Persiapan meliputi pengecekan dan perbaikan kondisi medis pasien ,sarana/peralatan dan prasarana serta prosedural termasuk lingkungan keperawatan sesuai protokol PDT yang telah diakui dunia internasional.
Jadwal iluminasi laser sesuai protokol jatuh pada hari Sabtu malam 14 Juni 2008.
Bukan karena sedang ada wabah demam Bola Liga Eropa maka pasien ikutan mengalami demam pada Sabtu sore itu,namun berkat kesigapan tim hal tersebut bisa diatasi.
Demikian dongeng tentang SaturdayNight Fever dalam konteks PDT.
Terima kasih untuk suster Asih dan kawan-kawan untuk dedikasinya.

MASALAH NGOROK DARI ONLINE KE ON AIR

Masalah ngorok atau mendengkur menjadi perbincangan dimana-mana.
Bukan hanya di level atas,namun di kalangan sopir taksi,tukang ojek dan tukang sayur ,topik ini menjadi bahan perbincangan yang hangat.
Banyak dokter,rumah sakit dan klinik rame-rame mempersiapkan diri untuk bisa menjadi yang terdepan dalam penanggulangan masalah ngorok,lebih tepatnya OSA,singkatan dari Obstructive Sleep Apnea.
Saya sendiri seringkali dihubungi oleh boss dan atau penyiar beberapa radio swasta untuk wawancara on air mengenai masalah ini.
Postingan kali ini menunjuk pada program pelatihan untuk para perawat dan staf rumah sakit tempat saya bekerja agar dapat memberikan pelayanan yang baik dalam masalah ngorok ini.

PAROTITIS EPIDEMICA(GONDONGAN)

Sekitar bulan Oktober tahun yang lalu saya menampilkan masalah penyakit infeksi dan peran laser dalam menanggulangi penyakit ini dalam blog yang sedang Anda baca ini.
Seorang professor kenalan saya di Paris menyampaikan pesan melalui surat kepada saya mengenai masalah ini.
Ia tahu bahwa saya berasal dari negara yang sedang berkembang dengan berbagai masalah kesehatan yang rumit.
Di salah satu negara yang paling maju dalam bidang teknologi kedokteran di kawasan Eropa, pemerintahya memberikan bantuan kepada salah satu perusahaan swasta untuk melakukan penelitian mengenai masalah ini.
Dampak pemanasan global dan perubahan iklim sudah kita rasakan bersama.
Gambar postingan kali ini menampilkan kasus parotitis epidemica yang baru saja pulang dari perawatan minggu lalu.
Kesan dan pesan dari berbagai teman,mentor dan senior saya dipelbagai belahan dunia masih saja terngiang dalam benak saya.