Oksimeter adalah alat yang sangat diperlukan oleh klinisi yang melakukan tindakan /intervensi bedah untuk mengetahui saturasi oksigen dalam darah. Komponen oksimeter ini biasanya diintegrasikan dalam peralatan monitor yang tampil dan menjadi panduan dokter ahli bedah dan anestesi di ruang operasi untuk memantau kondisi pasien.
Oksimeter bisa tampil tunggal dalam jari tangan pasien yang mengalami gangguan pernafasan atau sedang menjalani rehabilitasi paru karena mengidap penyakit paru obstruktif menahun(PPOK) atau pasien ngorok yang menjalani
sleep study.Alat yang mungil ini menjadi teman,tergantung di leher saya dan siap pakai bila diperlukan di kamar endoskopi,kamar bedah atau ruang perawatan.Menggunakan
light emitting diode berwarna merah dan infra red yang tidak nampak,alat ini menampilkan frekuensi denyut jantung dan saturasi oksigen,parameter yang menjadi andalan dan sangat berguna untuk mengetahui kondisi pasien saat pemeriksaan dan atau intervensi/pembedahan.Foto saya buat saat seorang pasien menjalani bedah beku (
cryosurgery)untuk kanker paru dengan kontrol imajing USG dan CT scan.
Kasus sariawan lidah ini sudah diderita sejak setahun.Bukti kecurigaan tumor ganas perlu dipertimbangkan melalui pemeriksaan histopatologi dari jaringan hasil biopsi.Sediaan beku yang didapat saat operasi tidak menunjukkan keganasan.Eksisi lesi dilakukan dengan bantuan laser karbondioksida dan cryosurgery.In vivo staining dilakukan untuk mendapatkan visualisasi yng lebih tegas atas lesi yang mencurigakan ganas ,displasia atau keganasan intraepithelial.Kasus ini masih perlu ditindak lanjuti untuk mendapatkan pengobatan definitif untk mencapai kesembuhan.
