Kamis, 21 Februari 2008

SENJAKALA DI JAKARTA


Jakarta saat ini diselubungi udara lembab karena mendung meliputi rintikan hujan.Disana sini genangan air meliputi wilayah yang sebelumnya tidak mengenal banjir. Banyak warga merasakan tekanan hidup luar biasa karena daya beli menyurut,jalanan macet di mana-mana sehingga sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Mereka harus bangun dan berangkat lebih pagi untuk bisa tepat waktu sampai di tempat kerja.Sore hari pulang kembali dilanda kemacetan dan akhirnya sampai di rumah dalam keadaan lelah dan seringkali tertidur dalam lelap tanpa sempat mandi atau bercanda dengan keluarga.


Foto yang saya buat dengan kamera telpon genggam menggambarkan senjakala di Jakarta.
Pemandangan yang tampil dalam gambar ini menunjukkan kesuksesan Jakarta yang sangat sibuk membangun pasar-pasar dan pusat pertokoan yang menjajakan segala macam kebutuhan untuk hidup dijaman yang modern ini. Konsumerisme melanda masyarakat Jakarta yang melahirkan gaya hidup yang sangat permisif dan seringkali berlebihan.


Namun, jangan lupa di balik gebyar gaya hidup megapolitan masih tersimpan cara berfikir dan hidup yang masih sederhana dan polos seperti layaknya kehidupan di perkampungan Betawi. Jakarta menjadi sebuah adonan antara gaya hidup megapolitan dan meng-global dengan gaya hidup yang relatif sederhana.


Setiap datang kalasenja di setiap hari yang dilewati akan nampak gambar serupa pada foto ini : sukses diatas penderitaan dan kepedihan masyarakat menghadapi zaman global.

Tidak ada komentar: